Rabu, 17 Juni 2009

Yamaha Jupiter Z ''Revolusioner Transeksual''



YAMAHA JUPIE Z '04 PONTIANAK
Revolusioner Transeksual

Ini benar-benar revolusioner, ganti kelamin transeksual nggak hanya dari Jupie cub ke Supermoto ekstrem, bahkan juga dari mesin single silinder jadi berkonstruksi L-Twin. “Konsepnya dari oret-oretan desain yang langsung dituangkan ke motor,” seru Gunawan, modifikator dari Planet Custom Pontianak.

TUBULAR FRAME:
Rangka dibikinkan baru, niru rancangan tubular frame dari Ducati Monster. Bahannya dirancang dari pipa besi gas 3/4” yang dipancang hingga merubah tampilannya jadi berbasis sosok sport. Sementara itu rangka orsi Jupie hanya menyisakan dudukan mesin dan home stir only.

BODY STYLE:
Selanjutnya permainan fiber mulai dilakoni dari bodi sampai tangki, lampu depan milik Satria FU dicustom. Desainnya mirip Supermoto, lampu depan menyatu dengan spatbor. Tangki dibikin ramping, begitu juga jok lebih tipis mirip trial.

KAKI-KAKI:
Konsep yang dipilih adalah Supermoto, otomatis kaki-kakinya jadi jenjang dan berground clearance tinggi. Sok depan up side milik Nice tech, dicombo dengan pro arm dari NSR SP 150 komplit beserta monosoknya. Pontianak lagi trend limbah moge, Gunawan juga mengaplikasikan. Pelek belakang bawaan dari NSR SP, berbeda dengan depan milik Racing Boy 17”. Keduanya berbalut karet aspal Battlax 110/70x17 dan Delitire 130/80x17, bikin kekar Supermoto jadi-jadian.

L-TWIN ENGINE
CONFIGURATION:
Gaya transeksual lebih maju dikit ala Planet Custom, tidak hanya bodi doang tapi mesin juga diakali. Mesin tidur ditambahi mesin jadi-jadian, ditambahi satu gelondongan silinder set GL Pro hingga terlihat bermesin L2 ala Ducati. “Ini julukannya mesin panas dingin, artinya saat digeber dan mesin bekerja, silinder set mesin asli pasti panas, sedangkan silinder set mesin ‘kedua’ jelas dingin atau hangat saja,” kekeh Tito, redcrew ototrend yang juga kerap bikin mesin ‘panas dingin’ di Binter Merzy kesayangan.
Pasangnya mudah banget. Bikinkan dulu adaptor dari plat setebal 1,2 mm yang penampangnya dibikin kotak dan disesuaikan dengan lekukan yang ada di blok mesin bagian atas milik Jupie. Lantas, adaptor ini dihubungkan dengan braket yang ditautkan ke rangka utama. Mencegah agar tidak terlalu bergetar, bagian atas silinder set ‘palsu’ sebaiknya ditautkan pula ke rangka.
n tim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar